mk

Easter Text - http://www.eastertext.com

fm

p

Sekilas info

Misterikerinci-Aksi kelulusan siswa di Kerinci dengan aksi corat-coret.

22 September 2008

Syamsul (biaya politik)


BIAYA POLITIK DAN KOMITMEN UNTUK PERUBAHAN DALAM PILKADA KERINCI

(Cost Politik berbanding terbalik dengan Aspirasi masyarakat)

By Syamsul Bahri, SE

(Pengamat dan conservationist di Jambi, staf pengajar di STIE-SAK)

PILKADA Kerinci Tahun 2008 merupakan Pilkada yang pertama di Indonesia yang mengikut sertakan calon Independent dan ini akan menjadi obyek kajian Politik, baik dalam proses seleksi maupun pendaftaran sampai tahapan pencoblosan

Dengan fakta politik yang ada, Kabupaten yang berada di ujung barat wilayah Propinsi Jambi ini dalam dinamika politik terutama dalam PILKADA tahun 2008, telah memunculkan sebanyak 6 (enam) pasang calon, dan ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa dibandingkan dengan PILKADA Kabupaten/kota lain di Indonesia, disamping banyaknya calon, justru di Kabupaten ini, pertama kali munculnya calon perseorangan/independent yang tidak mengandalkan kekuatan mesin politik/perahu politik yang namanya Parpol.

Berkaitan dengan visi dan misi, dalam dimensi menyatukan 2 orang/individu sebagai balon bupati, dan/atau calon wakil bupati, dan bisa bersatu dalam satu visi dan misi yang sama, merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, karena visi dan misi merupakan milik pasangan yang akan berkompetisi, karena visi dan misi pasangan merupakan hal yang sangat penting harus dipertanggung jawabkan dihadapan public bersama pasangan, baik dalam masa sosialisasi, kampanye bahkan pada saat menjadi Bupati dan wakil Bupati, karena di era reformasi dan otonomi daerah wakil bupati tidaklah berfungsi sebagai ban serap, sebagaimana fungsi wakil presiden era Orde Baru, melainkan merupak dwitunggal yang saling memperkuat, sesuai dengan beban tugas dan fungsi masing-masing, sehingga visi dan misi merupakan hal sangat penting oleh pasangan calon

Dari fakta yang ada hampir semuan pasangan menentukan calon wakil bupati pada akhir pendaftaran di KPUD, sehingga menyatukan 2 hal yang berbeda dan invidu yang berbeda merpakan hal yang sangat membutuhkan waktu, namun calon Bupati Kerinci dalam waktu relative singkat bisa menyatu, merupakan sesuatu hal yang luar biasa, dan penyatuan tersebut terkesan hanya untuk memenuhi kebutuhan administrative saja, sehingga secara tahapan proses penentuan calon Bupati/wakil Bupati terkesan hanya sebuah ambisius kekuasaan, tidak melalui proses yang komprehensif, kondisi ini menjadi sebuah catatan bagi masyarakat pemilih di Kerinci.

Adapun pasangan calon dalam Pilkada Kerinci tahun 2008 adalah pasangan (1) Amitaher-Dianda Putra (calon Independent), (2)Hasani Hamid-Afrizal Hs (calon dari Parpol), (3) Nuzran Joher-Yulizarman (calon dari Parpol), (4) Herman Muchtar-Mulyadi Kaf (calon dari Parpol), (5)Zubir Muchtar-Danil Miftah (calon dari Parpol), (6) Murasman-M. Rahman (calon dari Parpol),

Secara mekanisme dan dukungan mesin Politik sebagai perahu politik, pasangan yang diusung oleh Parpol merupakan pasangan yang telah memiliki mesin politik di wilayah Kecamatan/Desa di Kabupaten Kerinci, mesin politik yang diserahkan ke calon melalui mekanisme dan prosedur yang telah ditentukan oleh Parpol, untuk melakukan konsolidasi dan sosialisasi dan kampanye pemenangan, namun pendayung perahu tsb masih berada di Kekuatan elit Parpol atau pengurus partai, saat ini pasangan calon berusaha untuk bagaimana menggerakkan pendayung Perahu Politik tersebut, ini menjadi persoalan, hal ini tidak terlepas dari take and give yang menjadi cost politik yang cukup besar, dan terkesan bahwa pendayung akan digunakan apabila digerakkan oleh calon itu sendiri dengan kekuatan financial yang handal, sehingga kesadaran untuk memenangkan ayam jagonya lebih didasarkan take and give,

sehingga nilai-nilai perubahan yang seharusnya muncul dalam semangat Pilkada Kerinci, terkesan sangat melemah, bahkan nilai-nilai tersebut akan hilang dengan isu-isu sentral yang telah beredar di tengah masyarakat. Berbeda dengan calon perorangan/independen dengan mesin politik dan perahu politik yang berasal dari individu-individu secara sukarela untuk mendukung calon independent, dengan hitungan matematika ekonomi memang dirasakan sangat kurang, namun dari calon independent ini arus perubahan terkesan cukup besar yang menimbulkan motivasi secara individual untuk menjadi relawan sebagai suatu arus perubahan yang besar, karena masing-masing individu terpanggil untuk mengusung arus perubahan, dan masing-masing individu juga menyadari bahwa calon yang diusung parpol memiliki konsekwensi cost politik yang tinggi, baik untuk perahu politik (perahu dan pendayung), maupun untuk biaya tim sukses, tentunya konsekwensinya cost yang tinggi akan menimbulkan dampak negative dalam proses kepemimpinan apabila terpilih.

Fakta lainnya bahwa secara umum Calon Bupati yang diusung oleh Partai Politik adalah calon indecost, bukan kader murni, bahkan ada yang lompat pagar, tentunya konsekwensi yang menimbulkan cost politik yang sangat tinggi, karena calon yang diusung tidak ikut menahkodai perahu politik selama ini, hanya menumpang dan menjadi penumpang kelas eksekutif (VVIP) dengan pemesanan tiket untuk sebuah perjalanan politik melalui sebuah transaksi politik.

Memang disadari bahwa masyarakat dan para individu masih memiliki hati nurani serta memiliki tanggung jawab moral untuk memperbaiki dan membangun Kerinci yang akan datang, yang terakumulasi dalam “arus perubahan”, secara hitungan matematika ekonomi, keinginan calon untuk membangun dan membawa arus perubahan berbanding terbalik dengan cost politik. Hal ini disadari oleh masyarakat bahwa dibanyak daerah, semakin besar biaya yang dikeluarkan calon dalam proses Pilkada semakin kecil perubahan positif yang didapat oleh masyarakat. Disadari atau tidak disadari bahwa cost politik adalah investasi bagi calon, setiap investasi tentu sudah memperhitungkan rugi laba, walaupun investasi financial dan non financial dalam Pilkada lebih cenderung investasi spekulasi dengan resiko yang cukup tinggi.

Masyarakat Kerinci membutuhkan Perubahan merupakan arus yang sangat kuat di tengah-tengah masyarakat, baik di akar rumput maupun di level menengah ke atas, arus ini menjadi sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh para Calon, dan isu ini meupakan factor penentu kemenangan dalam proses PILKADA Kerinci, hal ini sesuai dengan hasil survey dari LSM Tembo Kerinci, bahwa pemimpin Kerinci yang akan datang, harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Pembangunan globalisasi, maka masyarakat Kerinci mengingin terjadinya perubahan pada tahun kepemimpinan 2009-2014, dengan kriteria antara lain, Memilki kemampuan Internasional dan Nasional serta Lokal, Arief dalam ekonomi dan Lingkungan, bisa memahami dan mendengarkan kebutuhan serta memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan skala prioritas, Bebas KKN dan Berkepribadian sebagai panutan, tidak membawa dendam politik.Mudahan-mudahan, Kerinci masa depan akan lebih baik, siaApapun yang menjadi Pemimpin Kerinci dan mengusung arus perubahan akan membawa Kerinci lebih baik, amin

1 comment:

EDI KOTO said...

salam kenal. Pusing mikirn politik, mendingan mikir yg lain saja..

p2

Create your own banner at mybannermaker.com!

pepatah

Rm