Berselimut Sorban Cinta
Karya: Irwanto Al-Krienciehie
Haruskah cinta putih yang bersumber dari lubuk hati menabrak harga diri.Pengabdian orang tua,etika social,dan garis-garis agama?lalu manakah yang harus dikorbankan:cinta,etika,atau agama?Tidak bisakah semua nilai suci itu berpadu dalam keihlasan pelangi cinta abadi
Kyai syamsul Bahri menutup wajah bening dan fitrah dengan surban yang selalu dipakai lazuardi,menyatukan mereka dalam pelukan cinta abadi,seraya berbisik:”Hai jiwa yang tenang.Kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-ku,masuklah dalam surgaku”
Mak,Mamak,fitrah dan Bening
Setelah aku bermushasabah,merenungi perjalanan hidupku.Aku berusaha menjauhi ego yang selalu mengotori kehening hatiku dan menodai kefitrahan hatiku.Memang benar pernyataan seorang syeih” Selama ego masih menyertaimu,engkau tak akan kenal alloh.”
Mak,mamak,fitrah dan bening.
Setelah menyadari.Aku ingin kosong dari sifat ego,supaya aku dapat mengapung di samudera makrifat,seperti pernyataan seorang syeih”Hanya benda kosong yang terapung dipermukaan air.Kosongkan dirimu dari sifat-sifat kemanusiaan,maka engkau akan mengapung di lautan penciptaan”
Kunci menjalani kehidupan dengan damai modalnya adalah keihklasan dalam berbuat,sebagaimana pesan jalaludin Rumi”Jangan kau taruh harapanmu pada manusia,engkau akan kecewa,taruh harapan pada tuhan,agar engkau terselamatkan.
Dapatkan bukunya dan pesan
Call :(0748)324358.
Hp: 081366666171
:
Dilembah dataran tingi pegunungan Kerinci menjadi saksi bisu.Kisah api,asap,darah dan air mata selama berlangsungnya revolusi fisik.Tumpah darah pejuang yang gugur di Medan Tempur dalam mempertahankan kemerdekaan.
:
Judul :Sejarah Perjuangan Rakyat Kerinci
Tebal :195 Halaman.
Penerbit: Pemerintah kabupaten Kerinci dan dinas pariwisata dan kebudayaan Kerinci
