Nasehat nenek
Wanita tua duduk termenung tidak berapa jauh dari orang yang membagikan daging korban.Dengan bajunya telah lusuh.Berkain sarung.Lama sekali ia termenung.Sesekali melirik kiri dan kanan di tengah kesibukan para tukang jagal yang membagikan daging korban."Kenapa nek,lama sekali termenungnya,"Ujarku memecah kesunyian."Tidak cu,saya hanya melihat,orang membagikan daging korban"imbuhnya.Namun ditengah kesibukan membagikan daging korban.Ketika orang mulai beranjak usai,nenek itu masih terlihat betah berlama-lama.
Nenek itu belum juga pergi dari peraduan tempat duduk.Kala orang telah pulang membawa daging korban.Mereka tertawa cekikan dan tertawa."Aku dapat empat bungkus,biasa untuk empat orang keluarga,"Ujar mereka yang berlalu di depan sang nenek.Tiada senyum.Tiada kesedihan di wajah sang nenek.Tetap tenang.
"Nenek Belum dikasih sama panitia kurban daging tadi,"Ujarku memecah kesunyian lamunan sang nenek."belum cu.Mungkin mereka lupa dengan yang miskin seperti nenek,Maklum udah tua cu"Imbuh sang Nenek.
Karena rasa iba terhadap sang nenek." Ini nek,saya berikan sebagian dari daging kurban yang ada dirumah,ambil sebagianya untuk nenek,"Ujaku pada sang nenek yang kubawa kerumah.
"Terima kasih cu,semoga diberi kebekahan hidup. Murahkan rejeki.Banyak memberi cu,kurangi menerima,"Ujar pesanya dan berlalu dari rumahku.Ada pesan manis yang terkenang,banyak memberi.Kadang bisa di mengerti.Banyak memberi engkau akan diberi.
Namun sayang.Sang nenek yang meminta dging panitia kurban tiada kebagian itu.Kala saya coba menanyakan pada panitia.Meski saya lupa menanyakan nama dan keluarganya. "Nama nenek itu tidak ada dalam kupon yang tertera dikampung ini dan kampung sebelah,Semua udah kebagian.walaupujn dari kampung sebeleh ,"Iimbuh panitia."Lantas siapa ya"Ujarku membathin.
Bulu romaku bergidik dan merinding.Orang tua lusuh dan berkain jelek malah sedih mau meminta daging kurban dan tidak tertera pada kupon pada hal konsumsi daging korban masih ada yang bisa dibagikan.Ia sebutkan tak kebagian.
Hanya pesan sang nenek yang mampu kutangkap,kala aku memberikan secuil bungkusan daging korban."Banyaklah memberi cu.Jangan banyak menerima.Karena orang yang memberi dengan iklhas.Alloh akan memberi dirinya rejeki dari suatu tempat,yang tidak pernah disangka-sangka,"Ujarnya memberi nasehat.
Aku hanya termenung dan merenung.Hanya terlihat bayangan nenek yang duduk dengan kain lusuh dan penuh sedih.Tapi menyiratkan pesan yang dalam dan tajam. "Semoga nek,aku bisa mengikuti nasehatmu" membathin dalam hati. dan melonggo......hampa........
.
