Kerinci 13/1/06
Info Kerinci
Kerinci terancam kelaparan
Dalam upaya mengatasi ancaman kekurangan pangan dikabupaten Kerinci setelah pasca kemarau panjang ditahun 2006 lalu pihak Perum Dolog Kerinci dalam perminggu mensuplay beras dengan nilai 70 ton hingga 80 Ton kepasar-pasar distribusi dengan melakukan operasi pasar.
Hal ini dikemukakan Kepala Dolog Kerinci, Drs. H.Chaidir Anwar (13/1/006) diruang kerjanya kemaren merespon kenaikan harga beras dikabupaten Kerinci yang kian meroket. Menurutnya, terhitung dari periode 7 Januari ini terdapat 141.920 ton pada awal minggu pertama telah disuplay melalui operasi pasar Dolog Kerinci hingga sampai pada titik distribusi penjualan.
Menurut Chaidir, Kabupaten Kerinci membutuhkan 10 hingga 15 ton perhari, hinga bulan Pebruari mendatang membutuhkan 600 hingga 700 ton. Merespon lonjakan harga. Menurutnya, cadangan beras perlu dilakukan apa bila harga beras melampau batas tertingi.
Menurut pantauan dikabupaten Kerinci musim kemarau panjang yang berlansung ditahun 2006 lalu telah menyebabkan areal pertanian dibeberapa titik lumbung padi tidak bisa melakukan penanaman ada benih padi kering dipersemian. Seperti didesa Tanjung pauh hilir dan Mudik kecamatan Keliling Danau
Karena sebagian areal sawah banyak mengunakan sawah tadah hujan. Hingga masa kekeringan mereka tidak bisa turun kesawah. Hingga saaat ini ditahun 2007 musim penghujan membuat petani padi sawah baru melakukan aktivitas penanaman padi.
Komoditi beras dikabupaten Kerinci telah mencapai harga Rp. 100.000 (seratus ribu) perkaleng dengan masa tenggang padi panen hingga april 2007 mendatang. Dengan harga yang terus merangkak naik. “ Panen Padi dikerinci hingga bulan April mendatang “ Kata kasub Dolog Kerinci.
Masih menurut Chaidir Anwar, Ka Sub Dolog Kerinci, ia mengamati dan meminta perlu perhitungan secara cermat kebenaran 32 ribu lahan produktif di Kerinci. Baik teknis maupun non teknis, terutama lahan produktif yang bisa ditanami padi.
“ Itu perlu perhitungan secara cermat kebenaran lahan 32 ribu hektar lahan produktif di Kerinci. Karena kadang telah terjadi perubahan fungsi, sawah produktif misalnya, telah jadi perumahan penduduk” urainya.
Ia menyebutkan dan memberi perbandingan , Bangko ini membutuhkan suplay beras 10 ton perhari. Bungo 10-15 ton.ia mensitir pula ukuran Swasembada dikerinci.
Menurutnya, ukuran swasembada dengan indikator bisa dilihat dari jumlah penduduk membutuhkan makanan dengan produksi tiga kali lipat.Masing-masing terdiri dari kategori pertama untuk jual. Kedua,makan dan bonus. Ini namanya kebutuhan dan kemakmuran tercukupi.
“ Bila ketiga indikator kebutuhan telah terpenuhi. Ini namanya kebutuhan swasembada beras terpenuhi, disisi lain swasembada bila beras tidak tertampung, dalam arti melimpah, harga mengalami penurunan,” katanya dengan tegas.
ia meminta suplay beras betul-betul sampai kepada pihak yang membutuhkan." Yang jelas suplay beras betul-betul diawasi. dan pertanggungngan jawabkan, terutama dalam urusan beras untuk fakir miskin.ini pertangung jawaban dolog hanya setelah suplay sampai dikecamatan. Kemudian pihak kecamatan bertanggung jawab penuh hinngga kebawah imbaunya.
sasaran Suplay beras
Adapun yang menjadi sasaran suplay beras dibeberapa areal pasar penjualan beras dalam menstabilkan harga masing-masing Pelompek Kayu Aro, Siulak Gedang, Lolo, Sungai Penuh. Siulak Deras.Jujun, Sanggaran Agung, Batang Merangin, Tamiai, Sungau Tanduk, Tarutung,Semurup,kersik tuo, Selampampaung. Sungai Bedeng delapan. dengan komposisi yang berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhan dan pelayanan.
No comments:
Post a Comment