Naik Niti mahligai

Sulit memang untuk menjadi seorang pemimpin.Soalnya,ia harus diuji dulu kemampuan.Inilah yang disuguhkan dalam festival Masyarakat peduli danau kerinci ke 10 dikabupaten Kerinci,jambi.Soalnya,sebelum menjadi pemimpin maka perlu dulu Naik Niti Mahligai adalah sebuah upacara penobatan.

Demikian juga dengan pengujian untuk meniti simato pedang.yang demikian tajam.Salah dalam meniti.Orang yang mau menjadi pemimpin dinyatakn tidak bisa menjadi seoranng pemimpin.

Meniti simato pedang.Tajam dan berbahaya.Salah dalam melakukan langkah dan ketidak hatian dapat membahayakan dalam keselamatan diri.demikian berat untuk menjadi seorang pemimpin.

Pengujian seseorang menjadi pemimpin dalam suguhan festival ini diuji dengan meniti telur.Diminta kehati-hatian.Soalnya,bila telur pecah kala injak,maka fungsi kehati-hatian itu tidak ada.Akibatnya adalah fatal.Karena menyangkut orang yang dipimpin adalah orang banyak.  

Tak hanya menginjak telur dan duri serta paku.Kini menginjak tajamnya bambu.Bisa melukai kaki,namun demikian,kehati-hatian dalam meniti ranjau-ranjau dalam memimpin.Penuh onak dan duru yang menghalangi 

Belum lagi ujian terakhir memadam api yang sedang membara dan nyawa menjadi sebuah taruhan.Pesan yang disuguhkan dalam  menjalani dan memahaminya.Jadi bukan hanya kemeriahan.Hanya ada makna yang mau belajar dan mencerna sebuah prosesi sakralnya. 


Bila ujian telah berhasil dilalui dalam jenjang sangkak tujuh.Maka seseorang bisa menjadi pemimpin"Tahan tinting dan tahan uji"itulah calon seorang pemimpin