mk

Easter Text - http://www.eastertext.com

fm

p

Sekilas info

Misterikerinci-Aksi kelulusan siswa di Kerinci dengan aksi corat-coret.

07 April 2008

pemikiran ediyanto2

MENJALANKAN HOBI MENGAIS REZEKI

oleh Ir. Ediyanto (PNS pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Kerinci/Kabid Program/ Pemerhati Sektor Pertanian/ Ketua HP4AHABU).

Alamat : Desa Talang Lindung Sungai Penuh Kerinci (HP.08127404531)

Ayam Buras (Bukan Buras) merupakan sebutan bagi ayam kampung yang banyak ditemui dipedesaaan memiliki potensi cukup besar dan menjanjikan untuk dikembangkan sebagai usaha untuk menambah pendapat keluarga baik itu sebagai usaha sampingan ataupun usaha utama disamping sebagai sumber protein hewani berupa daging dan telur bagi keluarga dalam menciptakan anak bangsa yang sehat, kuat dan cerdas.

Jika kita perhatikan tingkat permintaan daging ayam buras sangatlah besar terutama dikota – kota besar dimana sebagian besar restoran – restoran menyajikan menu ayam kampung goreng, dimana masyarakat konsumen sudah sangat kritis dan banyak memilih ayam kampung dengan alasan rasanya gurih dan spesifik yang tidak dapat digantikan oleh ayam ras. Berdasarkan data tahun 2007 di Kabupaten Kerinci ayam buras merupakan menyumbang daging konsumsi yang cukup besar bagi masyarakat sebesar 394.245 kg. Prospek usaha ayam buras sebenarnya sangat menjanjikan jika ditekuni dan dilakukan secara serius, walaupun dilakukan secara sambilan juga tetap memberikan keuntungan.

Ayam buras rata – rata membutuhkan waktu 14 hari untuk betelur dengan jumlah telur rata – rata sebanyak 12 butir dan 21 hari untuk mengerami telur, setelah menetas 10 hari kemudian induk ayam akan bertelur kembali dengan demikian 1 siklus Reproduksi adalah 45 hari, berarti dalam 1 tahun ayam buras akan bertelur sebanyak 8 kali siklus, jika 1 siklus bertelur sebanyak 12 butir yang selanjutnya dierami dan menetas sebanyak 10 ekor anak ayam maka setiap 1 ekor induk ayam dalam 1 tahun akan menghasilkan sebanyak 80 ekor anak. Pada umur 3-4 bulan anak ayam dapat dijual sebagai ayam konsumsi dengan harga lebih kurang Rp.18.000,-/ ekor. Berarti sebagai usaha sambilan dengan pemberian makanan berasal dari limbah rumah tangga maka 1 ekor induk ayam delam 1 tahun akan memberikan tambahan pendapat bagi keluarga sebesar Rp.1.440.000,-, tentu pendapatan akan lebih besar lagi jika jumlah induk ayam dimiliki lebih banyak pula.

Pengembangan usaha ayam buras akan lebih baik lagi jika dilakukan Grading Up (kawin silang) dengan pejantan Ayam Unggul seperti Ayam Pelung ataupun ayam keturunan Thailand/ Bangkok. Berdasarkan hasil pengujian penulis dengan melakukan metode Grading Up (kawin silang) terhadap ayam kampung dengan menggunakan pejantan unggul maka pada generasi kedua (F2) akan diperoleh peningkatan yang signifikan terhadap produktifitas ayam kampung berupa peningkatan bobot badan maupun produksi telur rata-rata 30%.

Penulis juga telah melakukan survey dan peneliti langsung terhadap para penggemar/ para hobis dan pembudidaya ayam buras unggul type tarung yang pada umumnya menyebut ayam Thailand/Bangkok, menurut penulis sesungguhnya ayam tersebut adalah ayam buras/ ayam kampung yang telah mengalami persilangan dengan ayam keturunan Bangkok, sehingga sebutan yang paling tepat adalah ayam buras unggul type tarung.

Dari hasil survey dan peneliti langsung tersebut penulis berkesimpulan bahwa terdapat suatu makna positif yaitu Melaksanakan hobi mengais rezki, banyak manfaat yang diperoleh para hobis dan pembudidaya ayam buras unggul tersebut disamping sebagai sumber protein hewani, sumber pendapatan keluarga dimana nilai jual ayam pejantan yang berkualitas tinggi dapat mencapai Rp. 500.000,- s/d Rp.1.000.000,- per ekor dan Induk ayam senilai Rp. 100.000,- s/d Rp. 200.000,-. Disamping itu hobi tersebut memiliiki nilai seni yang tidak dapat dinilai dengan materi yaitu seni yang terdapat pada proses budidaya dan penampilan, performen dan temparamen yang indah, gagah dan tangkas menyanjikan suatu nilai seni tersendiri sebagai penenang pikiran/ pencegah stress didalam hiruk pikuk kehidupan.

Dari sisi lain kita tidak menutup mata terhadap adanya sisi negative dari hobi tersebut yakni berupa hiburan adu ketangkasan ayam pejantan buras unggul type tarung yang dapat disalah gunakan, dapat mengarah pelanggaran peraturan yang ada seperti Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci No.8 Tahun 2007 yang merupakan Revisi Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci No.14 Tahun 2003 tentang Penyakit Masyarakat, bahwa hiburan adu ayam dengan menggunakan taruhan uang dikategorikan sebagai Penyakit Masyarakat yang harus kita sikapi.

Solusi yang paling tepat untuk menghilangkan sisi negativ tersebut yaitu dengan mengarahkan dan menyalurkan kepada suatu kegiatan yang dapat memberikan dampak positif lebih besar bagi para hobis sendiri maupun kepada masyarakat pembudidaya agar dapat lebih kreatif dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga.

Untuk mewujudkan harapan tersebut penulis memprakasai terbentuknya suatu wadah organisasi lokal dengan nama HIMPUNAN PENGGEMAR, PECINTA, PELESTARI DAN PEMBUDIDAYA AYAM HIAS DAN AYAM BURAS UNGGUL (HP4AHABU) sekaligus sebagai Ketua dengan tujuannya antara lain untuk mempersatukan para penggemar, pencinta, pelestari dan pembudidaya ayam hias dan ayam buras unggul yang ada di Kabupaten Kerinci dalam rangka lebih berperan dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Kerinci, melestarikan dan pengembangan plasma nutfah jenis – jenis ayam negeri, ayam hias serta menciptaaan bibit ayam buras unggul spesifik Kerinci type pedaging dan petelur strain KINCHAI melalui persilangan dengan berbagai jenis ayam unggul.

Adapun Program Kerja yang telah disusun berupa :

1. Program Jangka Pendek

- Pengembangan organisasi ketingkat Kecamatan sebanyak 17 cabang dengan target minimal berjumlah 50 orang anggota di setiap Kecamatan sehingga jumlah total keanggotaan sebanyak minimal 850 orang anggota.

- Peningkatan SDM anggota melalui kegiatan konsultatif, pelatihan dan pembinaan tekhnis budidaya ayam buras unggul.

- Berpartisifasi mensukseskan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci yang terakhir dimasa jabatan Bupati Kerinci Bapak H. Fauzi Siin, melalui penyelenggaraan Lomba/Kontes Ayam Hias dan Ayam Buras Unggul dengan mengundang peserta lomba dari dalam dan luar daerah. Pada penyelenggaraan Lomba/Kontes aspek penilaian yang dilakukan focus pada aspek penampilan, keindahan dan kesehatan ayam peserta kontes, kegiatan tersebut jika dilaksanakan secara rutin dapat memberikan manfaat berupa motivasi ataupun stimulant dalam meningkatkan nilai jual /nilai ekonomis yang pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, disamping itu juga jika dikemas sedemikian rupa dapat dijadikan sebagai objek wisata dan dapat memberikan konstribusi terhadap pemasukan PAD.

2. Program Jangka Menengah

- Menciptakan Parent stock (Bibit Induk) ayam buras unggul type pedaging dan telur spesifik Kerinci dengan nama AYAM BURAS UNGGUL STRAIN KINCHAI.

- Mendirikan Media cetak berupa tabloid bulanan “AGRIBISNIS KINCHAI”

- Membangun permodalan mandiri, dengan asumsi setiap anggota menanamkan saham masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,- maka akan terhimpun dana lebih kurang sebesar Rp. 850.000.000,-yang pemanfaatannya untuk membangun pusat pembibitan ayam buras unggul type pedaging dan telur spesifik Kerinci Strain Kinchai.

- Mengadakan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci.

3. Program Jangka Panjang

- Membangun pusat pembibitan ayam buras unggul type pedaging dan telur Strain Kinchai.

- Pengembangan Usaha Ayam Buras Unggul Pedaging dan Petelur melalui kemitraan dengan petani peternak dengan pola Plasma – Inti.

- Membangun Pabrik Mini Pakan Ternak.

- Membangun Objek Wisata Mini berupa taman beragam jenis ayam hias dan ayam unggul.

No comments:

p2

Create your own banner at mybannermaker.com!

pepatah

Rm