mk

Easter Text - http://www.eastertext.com

fm

p

Sekilas info

Misterikerinci-Aksi kelulusan siswa di Kerinci dengan aksi corat-coret.

24 September 2006







Caci maki dan kemarahan sebuah gejolak masyarakat Siulak, membakar amarah, terpampang di rumah masyarakat, sebelum menjadi prahara.(Dok.Jon)

foto.Kiri, Fauzi Siin. membunuh dua ekor kerbau, untuk perdamaian Siulak yang rusuh 7 Mei 006 .Kenduri perdamian 22 september. " Yang terlibat tindak kriminal pembakaran dihukum. siapa berbuat sudah perdamaian menjadi tangung jawab sendiri" Kata Zarkani Murzal, tokoh adat Siulak.

me


Senandung Sendu

Batang Merao

22 September 06

Kerinci- Siulak Kerinci rusuh. Pembakaran rumah warga tak terhindarkan. Perangpun berkobar. Api Menari—nari, menebar bagaikan aliran air hanyut batang Merao, membakar Siulak Gedang. Pada 7 mei 2006 lalu. Entah dari mana cerita provokasi bermula. Ada yang bilang ulah tukang ojek, Siulak, dalam lingkaran organisasi, karena masalah pribadi, tapi, Semua kisah ojek itu telah usai. Runding damaipun telah terjadi.

Cerita tukang ojek terasa terendus ke tali persaudaraan, gesek satu membias dengan yang lain, Atas ulah kesalahpahamam itu. Cerita mengambang. Informasi simpang siur. Ia, nepotisme Ard, pejabat teras Dinas Dikluspora Kerinci. Ceritapun menebar. perundingan menua kutuk. izar, kepala Dinas Pariwisata Kerinci, tempat berunding damai dirumahnya, terendus cerita lain. Jadi dugaan areal provokasi, menebar amarah.

Belum lagi, halimah, Konon, mengunakan mikropon menyulut cerita menyebar pembakaran, yang menghangus dengan provokasi mulut robek yang cerewet, dengan mikropon masjid, menebar perlawanan, prokasi, konon, ia, ketua salah satu organisasi.

Entah kenapa. Cerita tukang ojek, yang telah rujuk dan selesai membuat Bara tersulut dan seakan bangkit, ketersingungan,memang, kawasan ini pernah pengalaman traumatic pahit pernah mencerca, ulah tekanan provokasi yang resek kekuassan. Tak terhindarkan, kala suksesi Bupati tahun 2004 lalu. Meski telah usai dan berlalu Gesekan sedikit, isyu, seakan memercik hawa panas, bagaikan bara terhembus angin. Ia kembali hidup tiada henti. ia selalu siap menebarkan gemercik api, membakar amarah.

Batang Merao, Sebuah Sungai deras, tapi dangkal. Bahaya, Kiri kanan melebar, merobek, terkikis membelah negeri. Bukan simbol ada perpecahan. Tapi simbol pemekaran, akan sebuah kemajuan. Batang Merao, tidak ganas, kalau hujan hulu Sungai tidak membesar. Wc terpanjang Kerinci. Membesar tidak ada masalah, terpaan banjir tidak sampai menengelamkan.

Meski demikian, fenomena, lahan yang sempit, warga sebagian adalah petani berladang disebalik Gunung Kerinci. Hamparan Teh Kayu, yang nikmat serta hijau, membuat Ekonomi morat-marit. Karena tiada peluang pegawai, ditengah jumlah penduduk yang kian membengkak. Desa yang berubah menjadi kota. Kepedulian dan cinta sesama, dengan bungkus “ solidaritas” yang tinggi. Provokasi yang manis. Orang mudah tersulut api persaingan yang kian tajam menerpa.

Batang Merao adalah potret mini, sebuah masyarakat, yang kompak disatu sungai. Disini, Ada cengkarama dan sendau gurau. Kini dan dulu. Ada juga tontonan gratis bagi yang mandi dihilir- Sungai. Kebiasan, sebuah peradaban, Ketiban lihat gratis, adakah drawing Sungai batang Merao simbol hilang rasa malu.acuh, Menyulut permusuhan, Karena bisa melihat aurat. Orang yang mandi. Dan buang air besar.

Apapun tinjuan Orang. Aliran Sungai orang pinggiran kampung Batang Merao, pernah melahirkan orang-orang hebat, yang pernah diturun mandikan, dialiran sungai ini. Orang ingat Dr.Nasrul Kadir. Orang cerdas dan tokoh adat tanah Sekudung. Meski meninggalkan Kerinci. Tokoh beraliran keras. Rela keluar gedung DPRD Kerinci . Karena perbedaan pendapat. Ia memberikan ultimatum, menghancurkan Kerinci. Ia Keluar dari gedung dewan. Semangat masih hidup dalam dada anak negeri itu, dalam nyala lampu redup kehabisan minyak.Terisi. Ia bagaikan bara.

Orang ingat dengan Safril Alamsyah. Tokoh berpengaruh bahagian mudik. Komentarnya, yang tajam mengkritisi . Ia menolak pemekaran Kerinci. Kontraversi, memang. menyulut geram, Meski sempat cerca tokoh Kerinci yang tiada sepaham dengan dirinya. Melunak, tapi komit.

Apapun alasan, pembakaran tetaplah pembakaran. intinya adalah kerugian oleh marah yang tiada terkendali. Penjara adalah tempat paling aman, untuk perusuh Siulak. Gelombang demo massa sekampung minta pembebasan kepihak hukum, tidaklah membuat hukum kagok. Hukum tetaplah hukum, yang bersalah tetap dihukum.


Kata Damai pun bersenandung. 22 September 006. Api amarah didada Belum diakui reda, rumah porak poranda oleh kerusuhan, pengantian ke type 36 oleh pemda melalui APBD Kerinci, agar jangan jadi soal .gesek mengesek tiada lagi” Kalau terjadi sesuatu setelah perdamian tangung sendiri” Kata Zarkani Murzal,tokoh Siulak.

Senandung damai telah lama ada, Muhtar Hadis, tokoh pencipta lagu Kerinci, yang selalu mensenandungkan kesedihan, yang menguras air mata. Kekecewaan, Tekanan, kemarahan. Ia ilustri cermin persoalan, yang tajam menerpa.

Problema yang komplek, disky Samad, pembuatan film dokumenter. Membuat cerita sederhana, problema social dan keras, prahara ditalang jauh, dari sekian film dokumenter bercerita banyak tentang semangat, kepahlawanan. Adalah ini cermin dari sebuah potret mini masyarakat?.

Tak hanya itu, cerita kekuatan dan dan mistikpun menjadi bahagian terendus dalam even budaya, meniti simato pedang. Memadamkan api yang menyala. Kunjungan memalukan pejabat dengan derai Hujan dilokasi acara.

Benda mati, yang tiada henti menari” Lukah Gilo”, Tusukan benda tajam yang tiada mempan. Kolaborasi yang menyatu. Bara api yang tersimpan. Angin sejuk derai hujan yang perlu didinginkan. Kalau sudah begini sayang ?

No comments:

p2

Create your own banner at mybannermaker.com!

pepatah

Rm