Batang Ambacang. Yang terletak dipenghujung Lolo Gedang-Pasar Kerman awal memasuki Lempur yang telah berumur tua ditengarai ada penghuni siluman berwajah cantik.Siluman ini muncul kala rinai dan gelap malam. Ia selalu mengoda para pemilik kendaraan dan mobil bila dalam suasana kosong.
Menurut cerita yang berkembang penunggu, siluman wanita cantik telah lama ada. Ironisnya, lokasi sekitarnya, memang mencekam. Karena banyaknya makam-makam yang telah berumur tua.Pengakuan, tentang wanita cantik dibenarkan oleh, Daswarsa, pegawai Rumah Sakit Umum Mayor Jenderal Thalib asal Lempur-Gunung Raya, yang telah lama bolak-balik Sungai penuh dengan kendaraan Vesva biru.
“ Karena pekerjaan kantor ingin diselesaikan. Tidak ingin menumpuk pekerjaan, meski diluar telah nampak mendung kian pekat.” Kata Daswarsa. Hari Kian larut . Kala gerimis mulai turun mulai berangkat. Perasaan takut dihilangkan saja. Karena selama ini tidak ada ganguan.
Melewati areal makam-makam tua dijalan pendakian tanggung Lolo-Lempur sekitar tujuh ratus meter dari desa .Kiri kanan semuanya makam. Gelap merayap. Jangkrikpun telah bersenandung. Jam telah menunjukan pukul 11 malam dini hari. Vesva dengan kecepatan sedang dipacu ditengah gerimis dengan lampu-lampu sorot vesva dari kejauhan semua kelihatan sepanjang areal jalan.
Memasuki areal tidak beberapa meter dari batang Ambacang kelihatan seorang wanita cantik dari sebelah kiri jalan melambaikan tangan tanpa suara. Seakan ingin menumpang. “ Tidak mungkin. Malam kian pekat ini. Masih ada orang yang numpang. Areal jauh dari penduduk. Kenapa tidak naik di Lolo saja ?” Kata hati Daswarsa, Dalam deteksi bathinya.
Keinginan wanita cantik numpang ini tidak terpenuhi. Daswarsa berlalu begitu saja sambil melirik lama pada wanita cantik itu.” Saya melihat dengan jelas, sosok wanita cantik itu. Jarak kiri dari vesva hanya 1 meter, alangkah dekatnya. Sesudah itu memacu vesva dengan kecepatan tinggi” Kata Daswarsa merinding mengenang peristiwa itu.
Setelah itu dengan kecepatan tinggi memacu vesva biru ini. Dari kejauhan terlihat ada mobil Travel Safa Marwa dengan tujuan yang sama, hingga membuat perasaan jadi enak, Karena ada kawan.Seraya berpapasan dengan mobil. Sopirnya Sadi dari sebelah kanan memotong mobil sambil menanyakan ada ketemu tidak dengan wanita cantik dijalan tadi.
“ Ada melihat wanita cantik dijalan tadi. Ia ingin menumpang vesva saya” Kata Daswarsa.“ Oo Sama, saya waktu lewat disana. Ia juga ingin menumpang travel kosong saya ini. Tidak saya gubris. Karena mana mungkin, malam selarut ini ditambah pula dengan hujan rinai dan menumpang ditempat yang gelap pula, saya tidak berani, membawanya. Mana tahu itu siluman, kata saya dalam hati” Ungkap Sadi sopir travel pada Daswarsa, yang berpapasan denganya.
Setelah bincang sambil jalan itu daswarsa tancap gas demikian juga dengan Sadi, ditengah hujan dan gledek yang menyambar.Pengakuan laian juga muncul dari Alparis, warga pondok Tinggi- penjual limun,yang sering bolak-balik mengisi sejumlah warung yang ada di Gunung Raya-Lempur.
Menurut pengakuanya, malam kian larut. Pulang agak malam. Waktu itu Jam sebelas malam. Tepat beberapa meter dari dibawah batang Ambacang dengan hujan rinai. Mobil mengalami bocor, hingga saya berhenti.
“ Mobil saya bocor ban sebelah kiri. Sambil membuka ditengah hujan rinai dan malam terasa mencekam. Angin semilir membuat bulu kuduk merinding” kata Alparis.
Kala membuka dengan kunci. Saat satu buah mor lagi perlu dibuka. Anehnya seorang wanita berparas Ayu berdiri tidak berapa jauh dari tempat membuka ban mobil. Pandanganya polos. Berbaju putih. Alparis sempat bertanya.“ Kenapa Dinda ada disini. Bukan hari ini telah malam. Tidakkah dinda takut” Kata Alparis seraya membereskan gawenya.
Wanita berparas Ayu itu tidak memberikan jawaban. Hanya berdiri mematung ditengah rinai hujan sambil melihat membuka ban mobil.Sambil mengangkat ban untuk dibawa ke bengkel Muhamad lelo yang berada di dusun Lolo Gedang. Melihat wanita itu tidak ada lagi. Dalam hati kalau-kalau rumahnya, hanya diatas ladang jalan itu.
“ Jangan –jangan rumahnya diatas ladang jalan itu. Tapi Kok berani malam-malam keluar. Apa ia tidak takut ?” kata Alparis Tanya dalam hati. Setelah sampai dikampung Lolo itu Alparis menanyakan kepada warga kampung, yang kebetulan masih ada. Terutama tentang ada anak gadis siluman itu.
” Pak saya numpang Tanya, apa ada rumah diatas ladang jalan Ambacang itu”. Kata Alparis. “ Tidak ada Nak. Pemilik ladang itu hanya pulang pergi. Pondokpun tidak ada” Kata pak Tua sambil berlalu.Setelah nombok Ban kembali kelokasi tadi. Dengan penuh takut dipasangkan ban. Setelah kunci star tancap gas.
“ Sampai saat ini jera saya pulang malam, Dulu saya paling tidak percaya dengan hal-hal yang berbau gaib” Kata Alparis kapok Jalan malam.Siapakah sebenarnya, wanita siluman cantik itu. Edisi mendatang
1 comment:
yang bener neh pak ^_^ lokasi nya di mana seh? kok gak pernah dengar tuh jangan jangan neh karangan belaka hueheuheueehuehe
Post a Comment